Apa sih gempa bumi....

Kata orang Manado ‘tanah goyang’... kata orang laen ... ‘bumi bergoncang...’ Kata orang laen lagi bumi “gonjang-ganjing”
Kata orang (yang ngaku) saintis... gempa bumi adalah perisitiwa pelepasan energi dari terakumulasinya gaya akibat stress (tekanan) dalam bumi dalam bentuk gelombang seismik.
Nah.. berangkat dari definisi itu... ‘tanah goyang’ justru merupakan dampak dari getaran pelepasan energi tersebut, yang dirasakan dipermukaan bumi.

Pusat gempa bumi, merupakan titik (tepatnya sih area karena merupakan luasan) di dalam bumi di mana gempa terjadi disebut hiposenter dan titik di permukaan bumi tepat di atas hiposenter disebut episenter (1).

Karena perambatan gelombang gempa merupakan gelombang seismik maka alat untuk merekamnya disebut seismograf dan hasil rekaman disebut seismogram. Dari rekaman tersebut maka dapat disimpulkan penyebab terjadinya, lokasi asalnya, kekuatannya, jenisnya serta sifat-sifatnya. Bahkan dari gelombang gempa tersebut dapat diketahui struktur bagian bumi.

Gelombang seismik sendiri adalah gelombang mekanis yang muncul akibat adanya gempa bumi. Adapun pengertian gelombang secara umum adalah femomena perambatan gangguan (usikan) dalam medium sekitarnya. Gangguan ini mula-mula terjadi secara lokal yang menyebabkan terjadinya osilasi (pergeseran) kedudukan partikel-partikel medium, osilasi tekanan ataupun osilasi rapat massa. Dalam hal ini akan terjadi transportasi energi karena perambatan getaran tersebut (2)

Tipe-tipe gelombang seismik (2)
Menurut cara bergetarnya :
- Gelombang longitudinal, merupakan gelombang di mana arah getar (osilasi) partikel-partikel medium searah dengan penjalarannnya. Disebut juga gelombang kompresi karena terbentuk dari osilasi tekanan yang menjalar dari satu tempat ke tempat lain.
Merupakan gelombang P (primary) karena tiba lebih awal dari dibanding gelombang-gelombang lain.
- Gelombang transversal, arah getar tegak lurus terhadap arah penjalarannya. Disebut juga gelombang rotasi.
Merupakan gelombang S (sekondary) karena tiba setelah gelombang P. Bila arah getar gelombang S terpolarisasi pada bidang vertikal maka disebut SV dan jika pada bidang horizontal di sebut SH
- Gelombang rayleigh, merupakan kombinasi dari gelombang P dan S misalnya P-SV.

Menurut tempat menjalarnya :
- Body wave atau gelombang tubuh, merambat masuk medium
- surface wave atau gelombang permukaan.

Intensitas atau kekuatan gempa bumi didasarkan pada amplitudo gelombang seismik yang terekam pada seismogram dan dinyatakan dalam skala richter (SR). Gempa bumi yang merusak biasanya mempunyai kekuatan (magnitudo) lebih dari 6 SR, walau sebenarnya ditentukan pula oleh kedalaman hiposenternya.

Berdasarkan proses terjadinya (1), gempa bumi di bagi menjadi :
- Gempa pendahuluan, amplitudo kecil dan terjadi sebelum gempa utama.
- Gempa utama, amplitudonya besar sehingga dapat dirasakan oleh manusia.
- Gempa susulan, terjadinya setelah gempa utama, lemah tetapi terjadi berulang.

Berdasarkan kedalaman hiposenter (1), gempa bumi dibagi menjadi :
- Gempa dalam, kedalam hiposenter lebih dari 300 km yang dapat mencapai permukaan tetapi amplitudonya menjadi kecil sehingga intensitasnya melemah.
- Gempa sedang, hiposenter antara 60 – 300 km. Pada umumnya jarang menimbulkan kerusakan di permukaan bumi.
- Gempa dangkal, hiposenter kurang dari 60 km. Pada umumnya menimbulkan kerusakan di permukaan bumi karena amplitudo yang mencapai permukaan besar sehingga intensitasnya masih kuat.


Geografis gempa bumi (1)
Titik episentrum jika dipetakan akan terlihat terletak dalam beberapa daerah yang sempit yang di sebut sabuk seismik. Secara umum sabuk seismik terbagi menjadi :
- Sabuk seismik Lingkar Pacifik, meliputi Lautan Pacifik melewati Irian, sulawesi Utara, Filipina, Jepang, Kepulauan Kuril, Kamchatka Timur, Kepulauan Aleutan, Alaska Selatan , Pantai barat Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan, daerah Kutub Selatan, Selandia Baru, Pulau-pulau Tonga, Fiji, Salomon dan kembali ke Irian.
- Sabuk seismik mediteran atau alpide. Membujur dari Azores, melalui daerah mediteran termasuk Alpen, Kaukasus, Laut Kaspia, Iran, Himalaya, Birma, Kepulauan Andaman, Nicobar, Sumatera, Jawa dan Nussa Tenggara.

Acuannya :

[1] Tjasono Hk, Bayong., 2003, Geosains, Penerbit ITB, Bandung
[2] Munadi, Suprajitno., 2000, Aspek Fisis Seismologi Eksplorasi, UI, Depok.
(posting pertama kali di sini , gambar dari om gugel)

Komentar

  1. makasih sharing info nya yan...
    jadi nambah ilmu gw...

    BalasHapus
  2. Ujian ga keluar kan bung? Ga bisa ngapalinnya. Hehehehe

    But, tfs.

    BalasHapus
  3. tenang aja, cukup aku yang dpat C :)

    BalasHapus
  4. pelajaran geografi :D

    tengkyu dah ingetin lg :)

    BalasHapus
  5. jadi inget dulu gambarin peta daerah penyebaran gempa bumi di Indonesia with calcir paper, but i got A, ups, horray!

    BalasHapus
  6. very good article to read dayan enjoy your saum....:)

    BalasHapus
  7. wah ini pelajaran ilmu bumi ya om...:)
    mksh..

    BalasHapus
  8. hehehehehe banyak juga yg gak mudeng sebener nya hahshshahahahhaaaaaaaaaa
    istilah2 nya itu loh yan hehehe

    BalasHapus
  9. Saya protes saat itu dan akhirnya ditemukan kesalahan teknis. harusnya "D"
    ^_^

    BalasHapus
  10. makasih bang... tadi sahur pake apa neh ?

    BalasHapus
  11. ada juga gempa di bawah 6 SR dilihat dari kondisi geografis, kepadatan penduduk dan struktur bangunan.....

    BalasHapus
  12. gampang bener kumur2... nah lo ada2 aja yan...

    BalasHapus
  13. wah asik dapat tambahan ilmu hihihi makasih bang

    BalasHapus
  14. eh ada ahli gempa.. jadi malu :)

    BalasHapus
  15. kalo lg puasa tetep aja bauk yan... hihihihi

    BalasHapus

Posting Komentar